Sudah jatuh, tertimpa tangga pula. mulai pedihnya secara ekonomi dikarenakan pekerjaan yang dilakukan penghasilannya tidak sebanding dengan kinerja yang beliau lakukan, Pak Khaerul Anam (26) dan Bu Sarinah (24) justru tak menyangka cobaannya malah kian berat, saat Wahyu lahir. Bayinya itu harus lahir dengan kondisi cacat yang membuat perutnya itu harus dilubangi agar ia bisa BAB di organ yang semestinya.
Benar Pak Khaerul Anam begitu kalut sekali, ketika beliau mau tidak mau harus bekerja dengan keras akan tetapi penghasilan yang beliau dapatkan tidak lah sebanding dengan apa yang beliau kerjakan. Memang itu sudah menjadi resiko bagi semua manusia, akan tetapi jikalau beliau mendapatkan bayaran yang lebih baik tentu beliau bisa membiayai kehidupan keluarganya dengan layak. Namun mereka percaya, di tengah carut marut perekonomiannya, sang buah hati akan membuka pintu rezeki untuk keluarga kecilnya. Tak disangka, kelahiran sang buah hati tercinta justru harus diwarnai dengan pilu.
Pada awalnya, kelahiran Bu Sarinah baik-baik saja dan tak ada keluhan. Namun, saat kelahiran tiba, Bu Sarinah harus merasakan menahan sakitnya kontraksi yang hebat dalam rentang waktu selama 2 hari lamanya karena ketuban yang tak kunjung pecah, sehingga tindakan sesar harus segera dilakukan. Dan akhirnya, bayi Wahyu pun lahir dan dinyatakan sehat tanpa info lanjut dari dokter pada saat itu.
Namun, kecurigaan Pak Khaerul dan Bu Sarinah muncul pada saat bayinya tak juga BAB setelah beberapa hari pulang dari RS.
Bayi Wahyu terus muntah pada saat diberi ASI. Perutnya juga membengkak dengan tak wajar. Bahkan, Wahyu menangis kesakitan jika perutnya disentuh!!
Dan betapa terkejutnya, saat Pak Khaerul sedang memandikan Wahyu, beliau sadar bahwa ternyata bayinya tersebut tak memiliki lubang anus. Dengan rasa cemas dibenaknya, Pak Khaerul dan Bu Sarinah pun membawa kembali anaknya ke RS. Sambil menggendong Wahyu yang tengah kesakitan, Bu Sarinah dan Pak Khaerul tak henti-hentinya berdoa, berharap agar Wahyu putra mereka baik-baik saja.
***
Update Kondisi Sekarang
Alhamdulillah sampai saat ini kondisi wahyu sudah beberapa kali menjalani operasi sebanyak 2 kali. Operasi pertama adalah pembuatan anus sementara di daerah perut, kemudian yang kedua adalah pembuatan lubang anus dan semua operasi itu dilakukan di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.
Kami segenap Keluarga Besar Kilau Indonesia, memohon doa dan bantuan dari para sahabat baik agar proses penyembuhan penyakit yang dialami oleh adik Wahyu bisa berjalan lancar dan ia bisa sembuh kembali.
Untuk itu, Kami (Kilau Indonesia) masih membuka donasi untuk persiapan operasi yang ketiga untuk adik Wahyu, bagaimana Caranya? Caranya adalah :
Disclaimer : Dokumentasi dan foto-foto yang ada di halaman galang dana ini adalah milik dan tanggung jawab penggalang dana. Jika ada masalah/kecurigaan, bisa langsung melaporkannya kepada kami.
Disclaimer : Dokumentasi dan foto-foto yang ada di halaman galang dana ini adalah milik dan tanggung jawab penggalang dana. Jika ada masalah/kecurigaan, bisa langsung melaporkannya kepada kami.